Republik Kroto 99.......Memberikan Peluang Usaha Dengan Modal Kecil.......Pelatihan Budidaya Kroto & Sedia Bibit Kroto berkualitas........Alamat : Ds. Ploso Santren,Dsn. Ploso Kerep,Sumobito-Jombang (Dekat perlintasan rel kereta api Peterongan)........Contact : Wilis / Dany........Telp : 0321-2999349,081554114044,081217404044.

Wednesday, June 27, 2012

Pusat Budidaya Kroto berkualitas




PELUANG USAHA 2012
DI BUKA PELATIHAN,BUDIDAYA KROTO

Cara beternak semut rangrang yang SEDERHANA,MUDAH DAN MURAH...!!!!Untuk warga JOMBANG,MOJOKERTO,SURABAYA,KEDIRI,BLITAR,NGANJUK,MADIUN,TULUNGAGUNG, gRESIK,LAMONGAN,TUBAN,BOJONEGORO,PACITAN,PONOROGO DAN SELURUH JAWA TIMUR,.......
dan juga bagi yang berminat dari luar jawa.

                Bagaimana cara menjinakkan semut rangrang
                 Bagaimana cara memindahkan semut dari sarang alam ke sarang rumahan
                 Bagaimana cara membuat kandang yang murah,bahkan gratis...........
                Bagaimana kandang yang disukai semut
                Bagaimana membuat semut tidak bisa kemana-mana
                Makanan yang murah dan pasti disukai semut
                Bagaimana agar semut menghasilkan kroto
                 dan masih banyak lagi.......

Ayooo peluang usaha ini masih terbuka lebar...!!!TERMURAH HANYA 50.000/ORANG,tidak banyak teori,tanpa buku teks,tanpa VCD...,kita langsung ke tempat beternak kroto,

TUNGGU apalagi, buruan daftar ke Bpk.Wilis  0321-2999349, 081554114044, 081217404044.
MOHON MAAF,biar lebih maksimal, pelatihan kami batasi perhari min.3 orang max. 10 orang,
JANGAN BELI BUKU DULU.....!!LANGSUNG PRAKTEK DI TEMPAT BETERNAK KROTO

##########......ANDA MENDAPATKAN LEBIH DARI SEKEDAR TEORI.......##########

Tuesday, June 26, 2012

Fakta Menarik Tentang Semut Rangrang



Pada umumnya kita sering melihat semut rangrang terdapat di kebun, sering kali kita menganggap bahwa semut rang-rang bukanlah hewan yang menarik untuk di jadikan bahan penambah wawasan, terutama bagi petani buah semut rangrang merupakan serangga yang acap kali mengganggu proses pemanenan karena gigitannya yang sakit. Saya akan memaparkan beberapa fakta menarik tentang semut rangrang, yang selama ini dianggap merugikan dan tidak menarik untuk di pelajari, berikut uraiannya :


1. Semut Sebagai Sahabat Petani.
Banyak dari kita pasti berpikir “bagaimana bisa dikatakan semut sebagai sahabat petani, jika pada saat panen tiba semut merupakan serangga pengganggu yang selalu menggigit tubuh para petani?”. Disinilah fakta menarik pertama akan diungkap, semut rangrang merupakan salah satu serangga yang dapat meningkatkan kualitas buah, sehingga buah yang dihasilkan lebih menarik dan lebih segar, Bagaimana bisa?, mari kita amati sejenak, sering kali kita melihat pohon yang memiliki buah terdapat penyakit yang disebabkan oleh ulat pemakan daun, dan serangga-serangga pemakan buah serta kepik hijau. Disinilah peranan semut rangrang mulai terlihat, dimana semut rangrang akan mengganggu, menghalangi serta memangsa hama tersebut, sehingga dapat meningkatkan kualitas dari buah yang dihasilkan.
2. Cara berkomunikasi yang Unik.
Pasti kita pernah melihat ketika semut sedang berjalan pada tembok atau dahan ranting semut-semut ini acap kali bertabrakan, tapi taukah kita bahwa itu merupakan cara mereka berkomunikasi , dimana dengan bersentuhan satu sama lain mereka menyampaikan informasi (dalam bentuk bau-bauan) dimana mereka menemukan mangsa hingga seberapa besar mangsa tersebut. Wouw …. Hebat bukan…..
3. Struktur Sosial Semut Rangrang.
Seperti halnya semut lainnya, semut rangrang juga memiliki struktur sosial. Semut rangrang hidup dalam kelompok sosial dimana pekerjaan dibagi berdasarkan kastanya, berikut merupakan tingkatan sosial (kasta) semut rangrang :
a. Ratu semut.
Dalam tiap-tiap koloni yang terdiri dari beberapa sarang dapat dijumpai satu atau beberapa ratu semut,dimana bila musim kemarau hanya akan ada satu ratu semut dalam sebuah kolonin, dan pada musim hujan akan ada beberapa ratu semut dalam sebuah koloni, hal ini dikarenakan pada musim kemarau terdapat sedikit makanan dan pada musim hujan banyak terdapat sumber makanan.
Ratu semut mudah di kenali dari tubuhnya yang besar dan bersayap, ratu semut berfungsi untuk menelurkan bayi-bayi semut. Dan ratu semut dapat hidup dalam beberapa bulan.
b. Semut jantan.
Semut jantan merupakan semut yang berfungsi mengawini ratu semut, dan ketika ia selesai mengawini ratu semut ia akan mati, dan tahukah anda bahwa semut jantan hanya memilki umur 1 minggu (singkat banget yach…)
Semut jantan berukuran lebih kecil dari ratu semut dan memiliki warna kehitam-hitaman.
c. Semut pekerja.
Semut pekerja merupakan semut-semut betina yang mandul. Mereka tinggal dalam sarang untuk merawat semut-semut muda.
d. Semut prajurit.
Semut prajurit merupakan semut yang paling banyak jumlahnya dalam koloni dan bertanggung jawab untuk semua aktivitas dalam koloninya. Mereka bekerja menjaga sarang dari gangguan pengacau, mencari dan mengumpulkan makanan untuk semua koloninya serta membangun sarang. Hmmmm…. Kebanyang kan gimana jika dalam suatu koloni semut tidak terdapat semut prajurit…..
4. Cara Memangsa Makanan.
Tidak kalah menarik semut rangrang dapat memangsa serangga yang 100 kali lebih besar daripada besar tubuhnya, ketika menemukan mangsa semua semut prajurit akan menyebarkan bau dengan cara bersentuhan dengan semut yang lain, ketika beberapa semut menyebarkan informasi kepada semut yang lain, beberapa semut yang lain akan tinggal dan ‘mengeksekusi’ mangsa tersebut dengan cara menjepit mangsa dengan gigi-giginya. Bukankah itu sesuatu yang luar biasa!
5. Perilaku Semut Rangrang.
Tahukah anda semut rangrang juga memilki prilaku yang sama dengan manusia lho…
Mau tau prilakunya seperti apa, mari kita lihat secara seksama :
a. Pemberani
Tahukah anda bahwa semut rangrang berani menyerang organism lain yang mengganggu meskipun ukuran tubuhnya 100 kali lebih besar dari ukuran tubuhnya.
b. Lincah
Semut rangrang dapat berlarian di dahan atau ranting-ranting pohon sepanjang hari.
c. Disiplin
Apabila ada suatu aktifitas yang harus dilakukan secara berkelompok, maka semua akan berperan serta dalam aktifitas tersebut, tak seekor semutpun yang meninggalkan kelompoknya.
d. Cerdas
Kelompok semut rangrang membangun system komunikasi diantara mereka dengan mengeluarkan aroma dan sentuhan tertentu. Dalam waktu singkatsemua anggota kelompok dapat mengetahui apabila terjadi sesuatu dalam kelompoknya dan mereka akan langsung melakukan pembagian tugas apa yang harus di lakukan.
Coba pikirkan semua semut memililiki semua perilaku di atas, apakah semua manusia memiliki perilaku di atas????
Hebat bukan!!!!
6. Sistem Kekerabatan.
Dari sekian banyak keunggulan semut rangrang, system kekerabatan mereka lah yang kurang patut di contoh, karena apa?
Karena antara spesies semut yang satu dengan spesies semut yang lainnya saling bermusuhan, bahkan bila spesies yang sama bila berbeda koloni bisa saling serang….
Wah… berarti semboyan mereka tidak sama dengan semboyan Negara kita yang memakai semboyan Bineka Tunggal Ika (berbeda-beda tetap satu jua), ahhhahhahhhah

(Dikutip dari buku : SEMUT SAHABAT PETANI)

Semut rangrang ( Oecophylla smaragdina)






Pernah melihat semut berwarna merah yang agresif ini? Ya, inilah Semut Rangrang, atau Weaver Ant atau Green Ant, dengan nama ilmiahnya, Oecophylla smaragdina. Sifat agresif semut ini kemudian dimanfaatkan orang mengendalikan beberapa spesies hama. Beberapa pengalaman juga membuktikan bahwa semut ini dapat menjadi sumber penghasilan yang cukup menjanjikan.
Bioekologi
Pada umumnya, koloni semut rangrang dimulai oleh seekor betina yang sudah dikawini (haplometrosis), atau sekelompok betina yang sudah dikawini (pleometrosis) (Peeters & Andersen, 1989).
Semut rangrang adalah serangga eusosial (sosial sejati), dan kehidupan koloninya sangat tergantung pada keberadaan pohon (arboreal). Mereka membuat sarang yang terbuat dari lembar-lembar daun yang mula-mula saling direkatkan oleh semut-semut pekerja, kemudian diperkuat dengan sutra yang dikeluarkan oleh larvanya. Di dalam sarang dapat ditemukan ratu semut yang berwarna hijau muda kemerah-merahan, dan ribuan semut pekerja berukuran besar (disebut “maksima”) dan berukuran kecil (disebut “minima”). Pekerja maksima bertugas untuk mencari pakan, mempertahankan dan mengelola sarang, dan memperbesar koloni, sedangkan pekerja minima bertugas mengasuh semut-semut muda, dan sekaligus beternak serangga-serangga simbion, misalnya kutu perisai. Perilaku “beternak” ini sering mengkuatirkan petani, karena hal ini berarti juga memelihara “hama potensial” pada tanaman budidaya.
Semut rangrang tidak mengumpulkan pakan di dalam sarangnya, tetapi mendapatkan pakan dengan cara “memerah” cairan manis dari kutu-kutuan atau larva kupu-kupu lycaenid, kemudian membagikannya pada larva di dalam sarang.
O. smaragdina sebagai sumber penghasilan

Meskipun gigitannya cukup menyakitkan, semut ini terbukti mampu menjadi sumber penghasilan yang cukup menjanjikan. Pengamatan Cesard (2004) di Malingping, Jawa Barat menunjukkan bahwa larva dan pupa semut rangrang yang disebut kroto, dapat dipanen dan dijual sebagai pakan burung atau umpan pancing. Di beberapa tempat lain di Jawa, bisnis kroto ini dianggap sebagai bisnis yang sangat menguntungkan.
Di Thailand, bisnis kroto ini menjadi bisnis sampingan bagi petani. Menurut Sribandit et al (2008), pendapatan petani dari bisnis ini mencapai 12,1 dollar Amerika per hari selama empat sampai lima bulan musim panen semut. Angka ini menjadikan bisnis ini menyumbangkan 30 persen dari total pendapatan petani pemanen kroto. Sebuah angka yang cukup menggiurkan!

O. smaragdina sebagai musuh alami hama

Penelitian tentang potensi semut rangrang sebagai musuh alami hama sudah dilakukan cukup lama. Huang dan Yang (1987) menuliskan bahwa semut rangrang sudah dikenal oleh bangsa China pada tahun 304 Masehi untuk mengendalikan hama kutu-kutuan pada tanaman jeruk.
Perilaku agresif semut rangrang dalam mempertahankan daerah kekuasaannya barangkali menjadi salah satu pertimbangan bagi para petani untuk menggunakannya sebagai “penjaga” tanaman terhadap gangguan hama. Kajian Van Mele di Vietnam (Van Mele & Truyen, 2002) membuktikan bahwa penerapan teknologi pengelolaan O. smaragdina yang tepat di lapangan, mampu meningkatkan potensi mereka sebagai musuh alami.
Way dan Khoo (1992) menyebutkan bahwa semut rangrang menjadi musuh alami pada sekitar 16 spesies hama yang menyerang spesies tanaman, yaitu kakao, kelapa, kelapa sawit, mangga, eukaliptus, dan jeruk. Bersama dengan kerabatnya, yaitu O. longinoda, O. smaragdina melindungi tanaman-tanaman tersebut dari serangan hama.
Penelitian lain juga membuktikan bahwa semut rangrang menjadi musuh alami hama pada tanaman lada hitam dan mahoni. Misalnya, Offenberg et al (2006) memperlihatkan bahwa semut rangrang mampu melindungi tanaman mangrove dari serangan kepiting Episesarma versicolor.

 

Type semut penghasil kroto ini adalah pemakan segala, mereka hidup dalam koloni-koloni tertentu yang sangat terorganisir dengan baik, jika kita mencoba mengusik salah satu semut saja maka semut tentara yang lain segera dating menyerbu kita.
semut rangrang memang terkenal dengan krotonya yang sekarang jadi bahan rebutan oleh pecinta burung,akhir-akhir ini harganya terus naik, untuk 1kg nya saja telur emas ini dihargai sekitar Rp120.000, (harga penjual pakan burung) bahkan bisa lebih tergantung dari kualitasnya dan masing-masing daerah. 

Tapi sayangnya populasi di alam kian berkurang,ini disebabkan karena perburuan besar-besaran oleh sejumlah orang demi sesuap nasi..Selain itu karena permintaan kroto yang terus bertambah tapi tak sebanding dengan jumlah kroto yang semakin langka, dan ini merupakan peluang yg cukup bagus, tapi gimana ya cara beternak semut rangrang ini? .............


By : Republik Kroto 99

Budidaya Kroto Kenapa Tidak ?




Para peng hobby burung kicauan tentu tidak asing dengan yang satu ini, ya KROTO atau telur semut Rangrang adalah makanan “special” untuk burung berkicau. Kenapa special, karena selain kandungan gizi yang dibutuhkan burung cukup tinggi, harga KROTO di pasaran  yang kian hari kian mahal tentunya membuat kita harus merogoh kocek lebih dalam untuk memenuhi makanan kesayangan burung kita.

Peluang pasar yang kian terbuka lebar ini tentunya bagus untuk kita budidayakan, kenapa? Melihat dengan tingginya permintaan dan supply yang hanya mengandalkan dari alam yang kadang tidak menentu tentunya membuat hukum ekonomi tidak seimbang, jadi solusinya adalah “beternak kroto atau budidaya kroto”

Larva semut rang-rang “kroto”
Sebenarnya mengambil larva semut merah dari alam ini boleh-boleh saja, asal terkendali dan dengan cara yang tepat. Masalahnya, cara pengambilan kroto kadang kurang bijaksana dengan merusak seluruh sarang hingga bisa membahayakan koloni semut merah. Seharusnya, yang diambil itu sarang yang berisi telur atau larva saja. Sarang yang tak ada telurnya atau sarang ratu semut sepatutnya tidak diusik.

Lebih baik lagi, semut merah dibudidayakan untuk menghasilkan kroto. Apalagi, budidaya semut merah ini termasuk mudah dilakukan. Sebagai modal awal, kita cari sarang ratu semut. Memang perlu kerja keras membedah satu per satu sarang untuk menemukan sang ratu. Begitu ditemukan , potonglah cabang tempat semut bersarang dan kita letakkan ke pohon inang baru. Agar mereka cepat nyaman di tempat baru, suguhi dengan bangkai serangga dan cairan manis. Secara alami, semut merah dapat menghasilkan kurang lebih 1 kg kroto dalam 10 hari. 

Makanan Semut Rang-rang “kroto”
Campur tangan manusia dengan menyediakan cairan manis, bangkai hewan kecil, tulang atau sisa makanan berdaging lainnya akan meningkatkan produksi. Sarang atau koloni semut merah dalam satu pohon bisa mencapai lebih dari satu, yang terdiri atas sarang pusat, sarang telur, dan sarang satelit. Sarang pusat biasanya terletak di tajuk pohon. Di sarang pusat ini berdiam ratu semut, yang jumlahnya mencapai 2-6 ekor per koloni.


Ratu semut rang-rang “kroto”
Ratu semut berukuran paling besar. Sarang telur, berukuran sedang, merupakan tempat telur dan larva semut. Sarang satelit tersebar di tempat-tempat tertentu di pohon sebagai pos terdekat gudang makanan. Ini salah satu cara bertahan dari pengganggu atau musuh alami.

Sepanjang hidupnya ratu akan bertelur lagi begitu telur dan larva diambil. Jadi, kita perlu mengusahakan agar semut, apalagi ratunya, tidak terbunuh saat mengambil telur. Dalam dunia binatang, semut termasuk pemakan segala, terutama hewan kecil, serangga, bangkai, atau sisa makanan rumah tangga. Bila semua makanan itu tak ada, mereka akan menyantap rumput muda atau mencari honeydew, cairan manis yang keluar dari pangkal cabang muda.

Manfaat Lain Semut Rang-rang “Kroto”
Sebagai hewan pemangsa, semut merah juga bisa menjadi pengendali hama alami pertanian. Semut pekerja sangat agresif terhadap serangga lainnya dan pada hewan segala ukuran. Bila ada yang menyentuh pohon yang mereka tinggali, mereka akan menyerang bersama-sama dengan gigitan menyakitkan.

Karena sifat itu, sejumlah pertanian organik di Thailand telah memanfaatkan jasa mereka. Di Jombang, Jawa Timur, setelah pengamatan berbulan-bulan, seorang penyuluh pertanian menemukan bahwa semut merah bisa dimanfaatkan sebagai pengusir tikus. Tikus ternyata tak suka daerah yang banyak semut merahnya. Tikus juga terlalu "pintar" hingga tak mau menyantap makanan yang sudah diberi racun tikus. 

Akhirnya, dicoba dengan menyebarkan ikan asin kegemaran tikus. Tapi, ikan asin itu tak selalu habis dimakan, dan kadang dibawa tikus ke sarngnya. Semut merah mencium adanya sisa ikan asin. Begitu semut merah datang, tikus pun pergi. Semut juga meningkatkan kadar karbon dalam tanah dengan menambahkan zat hara dari kotoran dan sisa-sisa makanan mereka, serta menjaga suhu dan kelembaban lingkungan pada kadar sesuai. Tanaman yang tumbuh dengan dan dekat sarang semut tumbuh lebih subur dibandingkan dengan tanaman lain.